Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman Mengerikan Saat Didatangi Kuntilanak Bermuka Rata

Pengalaman Mengerikan Saat Didatangi Kuntilanak Bermuka Rata

Jejak-Misteri.blogspot.com - Kisah ini terjadi pada awal tahun 2006, aku masih ingat betul kejadiannya karena beberapa hari lagi aku akan menghadapi UN SMA. Aku mengenyam pendidikan SMA Negeri di pinggir kota Wonosobo.

Ayah serta Ibuku kebetulan Dinas di wonosobo pedalaman kalau dari kota membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam untuk menempuh perjalanan. Ibu dan Ayahku dinas sebagai PNS Guru SD Beliau berdua tinggal di sebuah Mess tua peninggalan Belanda. Aku diharuskan untuk kost karena jarak tempuh sekolah dengan rumah sangatlah jauh. Seminggu sekali aku harus pulang karena meminta jatah uang saku dll.

Kala itu hari sabtu, seperti biasanya setelah kemas-kemas aku langsung pamitan dengan Bapak Ibu Kost untuk pulang. Biasanya minggu sore saya sudah sampai ke kost. Saat itu aku pulang ke rumah pada waktu empat sore, tapi aku mendapati rumah tidak berpenghuni.

Saat itu hp aku kehabisan pulsa, karena bingung akupun sempatkan diri untuk menanyakan ketetangga mengenai kedua orang tua aku. Akhirnya dengan baik hati tetangga yang meminjamkan hp untuk sms Ayah, lalu terbalaslah sms ayah kalau ternyata mereka sedang besuk saudara di magelang.

Dan sepertinya tidak bisa pulang karena hujan, karena motor tua dan takut mogok dijalan, jadi terpaksa aku harus sendirian dirumah. Bukannya aku takut dirumah sendirian, tapi karena uang aku sudah habis mau beli pulsa sama belanjaan lain sudah tidak bisa.

Setelah hampir satu jam aku ngobrol sama tetangga dan pulang. Tidak terasa sudah Jam lima sore dan aku merasa sangat capek. Sambil kerjakan tugas tapi malah aku ketiduran, setelah bangun ternyata sudah jam 19:30, yang membuat aku terkejut adalah jendela masih terbuka lebar, dan perasaan aku saat itu sedikit suram.

Aku memang mempunyai beberapa teman pemuda di kampung sini dan tiba-tiba ada yang memanggil namaku "Lia.. Lia..", Syukurlah pikirku karena ada sahabat yang datang, tapi aku tidak tahu kenapa mereka bisa datang disaat aku ketakutan karena listrik padam.

Aku rasa ini adalah sebuah mukjizat Allah yang telah mengirimkan teman yang baik. Suasana jadi ramai, soalnya ada teman cewek juga namanya Teteh Wiwid. Mereka menemaniku sampai pada waktu 23:00 hingga listrik menyala.

Sebenarnya Teteh Wiwid dulu adalah murid ibuku dan hafal betul kalau aku aslinya penakut. Dia menawarkan untuk tidur dirumahnya tapi saat itu tugas sekolahku belum selesai makanya aku tolak tawarannya.

Setelah kepulangan mereka dan aku pun langsung menyelesaikan tugasku, setelah tugas selesai aku bergegas masuk ke kamar pojok yang memang tidak pernah ditidurin karena kamarnya beda dari kamar lainnya.

Setelah aku tutup pintu dan nyalakan lampu lima watt, alangkah terkejutnya aku setelah tahu ada kalungan bunga melati pengantin wanita yang masih segar. Saat itu aku berfikir mungkin saja ibuku habis menghadiri undangan pernikahan dan bunganya dibawa pulang.

Namun malam itu tidak seperti biasanya, aku merasakan hawa panas yang sangat panas, sangat beda pokoknya. Tapi aku tidak tahu pokoknya seingat aku ibuku sudah menyediakan selimut tebal sampai tak terpakai.

Selimut itu aku taruh di meja belajar karena tempat tidurku agak sempit. Posisi tidurku sengaja kepojok agar aku bisa sambil ngecharge hp dan kasur yang aku tidur memang berkapasitas untuk dua orang.

Saat itu badan aku tiba-tiba panas sekali tapi aku cuekin, karena aku hanya berpikir secara logis, bisa jadi suhunya berubah panas. Waktu telah menunjukkan 23:45. Aku tetap tidak bisa tidur tenang. Masih dalam keadaan tidur palsu (tidur dalam keadaan terjaga dan siaga) karena panas yang tak tertahankan.

Setelah 10 menit berlalu tidurku agak pulas dengan ditemani lampu 5 watt. Lalu apa yang terjadi? tiba-tiba dadaku merasa berat, nafasku merasa sesak dan telapak tanganku terasa dingin sekali seperti memegang es batu.

Lalu aku sedikit demi sedikit membuka mata langsung mengawasi tanganku. Alangkah terkejutnya aku melihat kuku-kuku yang panjang itu menggenggam jariku dan tanpa pikir panjang lagi mataku yang menunduk langsung aku arahkan ke pandangan depan.

Betapa terkejutnya aku ternyata ada makhluk kuntilanak muka rata berambut panjang gaunnya sampai menyelimuti badanku. Saat itu aku masih gemetar merasakan sesak tangannya pun tak mau melepaskan tanganku.

Sebuah pemandangan yang cukup mengerikan, mau lari tapi kukunya yang runcing menggenggam jariku. Aku terbata-bata seakan tidak percaya melihat penampakan yang ada dihadapanku.

Hampir satu jam aku berhadapan dengannya aku mengawasi betul wajah dan badannya yang melayang, dalam keadaan panik doa pun tidak bisa cuma dalam hati aku melafalkan Allahuakbar begitu seterusnya.

Alhamdulillah keadaan menjadi dingin sekali dan kuntilanak itu tiba-tiba hilang dari pandangan mata, aku masih ingat saat itu pukul 02:00 pagi. Aku langsung lari terbirit-birit minta pertolongan sampai lari 500 meter tanpa sandal minta tolong dan pas pingsan di depan rumah seorang warga yang kebetulan adalah kepala sekolah ibuku.

Aku ketakutan histeris belum bisa mengenali siapapun waktu itu, kemudian kepsek yang kenal ibuku saat itu juga meminta ibuku untuk pulang kerumah. Setelah jam 5 pagi ibuku sudah sampai rumah mencari keberadaanku.

Kemudian setelah matahari muncul aku baru mau pulang rumah, aku masih trauma dengan kejadian itu, ibuku mendapati rumah terkunci dari dalam. Apa yang terjadi? seingatku waktu aku lari pun rumah dalam keadaan terbuka.

Setelah dipaksa buka pintunya alangkah terkejutnya bahwa kamarku dan buku-buku sekolahku berantakan sekali, selimut yang tak terpakai berserakan di lantai, lalu seketika aku sadar aku tanya sama ibu "ibu kok naruh bunga melati di kamar?" ibuku bilang tidak ada sama sekali dan itu pun setelah aku lihat kekamar dan bunganya sudah tidak ada.

Tidak tahu apa yang terjadi pokoknya pengalaman ini tidak pernah bisa aku lupakan seumur hidupku dan kini sudah hampir 8 tahun berlalu. Setelah kejadian itu aku tidak pernah sekali pun menginjakkan kakiku kerumah itu.

Dan kini aku telah membeli sebuah rumah untuk ibuku, mereka semua sudah pindah ke magelang dan minta mutasi kerja. Aku ingat betul, bagaimana aku saat itu pingsan tiba-tiba dan dikerumuni banyak orang.

Hikmah yang bisa kita ambil adalah jangan lupa berdoa sebelum tidur biar tidak diganggu oleh hal-hal mistik dan semoga kita semua bisa memetik pelajaran dari kisah ini. Terima kasih atas kiriman ceritanya, dan dari sini Jejak-Misteri.blogspot.com turut mendoakan anda dan tetap dilindungi oleh maha pencipta.

By: Lia Agista Setyawati